Story icun sumarni



Wanita pemulung setengah tua yang bertahan hidup sendiri ditengah kota.
Saya bertemu dengan beliau di Padepokan Pencak Silat TMII saat dalam acara latihan gabungan pencak silat yang dilakukan setiap 2 bulan sekali.
Kami banyak berbincang bincang dengan beliau, tentang kehidupan beliau yg sangat menarik. Beliau sebenarnya adalah keluarga yang kaya di tanah kelahirannya...ayah ibunya memiliki sawah dan tanah yang luas didaerahnya. ( padang pariaman).
Sewaktu kecil pada usianya 9 bulan beliau diasuh oleh keluarga dari warga negara jepang, karna senangnya melihat bayi yang lucu, mungil dan sangat cantik, keluarga dari warga negara jepang itu ingin sekali membawanya dan menjadikan bayi mungil itu menjadi anaknya sendiri.
Beliau dibawa ke Jepang tepatnya dikota nagoya jepang, kota ini terletak di pesisir samudra pasifik diwilayah chubu, bagian tengah pulau honshu, letaknya ditengah tengah antara tokyo dan kyoto. Beliau diasuh oleh keluarga warga negara jepang dan disekolahkan disana sampai besar.
Pada usia 17 tahun..icun berkenalan dengan lelaki warga australia dan karna orang tua kandungnya ada di indonesia akhirnya mereka melangsungkan pernikahan mereka di indonesia ( di padang pariaman).
Pada usianya ke 18 tahun, suami icun meninggal dunia yang tewas pada peristiwa tampomas II tahun 1981, suaminya meninggalkan istri dan anaknya yg masih berusia satu tahun. Entah mengapa konflik yang mereka dapat dikeluarganya, icun marah dan akhirnya icun hijrah ke jakarta pada usia yang sangat muda.
Nasib icun pun jadi terluntang lantung dijakarta, hidup tanpa keluarga, hidup sendiri untuk menghidupi dirinya sendiri, beliau tinggal dibelakang padepokan pencak silat TMII dan kesehariannya beliau mengais rejeki di sekitar Masjid Attin.
Icun memilih menjadi pemulung untuk mempertahankan hidupnya. Tapi yang menarik dari diri seorang icun, dia tetap bersemangat untuk mencari rejekinya.. Beliau sangat sabar dan tetap tertawa bahagia walaupun ibu icun pernah mengalami tidak makan selama 40 hari. Ibu icun tidak pernah meminta minta dan jika ada yang memberi beliau hanya mengucapkan alhamdulillah dan mendoakannya.
Semangat ya ibu icun....semoga ibu selalu diberikan kesehatan dan rejeki yang banyak buat ibu. aamiin yra

Wiwien Hendrat Mastuti

Komentar